Musholla Al-Ghazali, yang terletak di Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, berdiri sebagai simbol keteguhan iman di tengah keterbatasan. Terbuat dari kayu sederhana dan beratapkan daun, musholla ini memancarkan kesederhanaan yang mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat di pedalaman perbatasan Malaysia-Indonesia. Meskipun bangunannya sederhana dan jauh dari kata mewah, Musholla Al-Ghazali menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat yang tak kenal lelah dalam menjaga dan memperkuat iman mereka.
Ketika hujan deras mengguyur, air merembes melalui celah-celah atap daun yang rapuh, membuat lantai kayu basah dan licin. Di musim panas, panas terik matahari menembus atap, membuat udara di dalam musholla menjadi sangat panas. Namun, kondisi ini tak menyurutkan semangat masyarakat untuk terus beribadah. Setiap hari, anak-anak dengan pakaian yang sederhana dan orang tua dengan langkah yang tertatih-tatih tetap datang ke musholla, menunjukkan betapa kuatnya iman mereka di tengah segala keterbatasan.
Suara azan yang bergema dari musholla ini sering kali diiringi oleh suara alam yang sunyi. Di kala malam, ketika listrik tidak selalu tersedia, lampu minyak menjadi satu-satunya penerang. Namun, di bawah cahaya remang-remang tersebut, wajah-wajah para jamaah memancarkan ketulusan dan keikhlasan. Mereka datang bukan karena fasilitas yang mewah, tetapi karena panggilan hati untuk bersujud dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa.
Musholla Al-Ghazali juga menjadi tempat berkumpulnya anak-anak untuk belajar mengaji. Di tengah suasana belajar yang sering kali harus bersabar dengan keterbatasan alat tulis dan buku, semangat mereka untuk mendalami ajaran agama tetap membara. Setiap ayat yang mereka pelajari adalah cahaya harapan yang terus mereka jaga di hati masing-masing.
Al-Ghazali adalah kisah tentang keteguhan iman dan semangat yang tak pernah padam. Meskipun dalam kondisi yang serba terbatas, masyarakat Dusun Camar Bulan tetap teguh dan penuh semangat dalam menjalankan ibadah mereka. Di tengah keterbatasan, mereka menemukan kekuatan dan kebersamaan, menjadikan Musholla Al-Ghazali sebagai pusat spiritual yang memancarkan cahaya iman dan harapan.