Loading....

Infak Operasional Masjid Al Munawarah Tanah Abang

Terkumpul
Rp 90.000 dari Rp 30.000.000
Total Zakat
0
Infak Operasional Masjid Al Munawarah Tanah Abang
Penggalang Dana
Terverfikasi
Informasi Lokasi
kp bali i/ kp bali / I, Kampung Bali, Tanah Abang KOTA ADM. JAKARTA PUSAT DKI JAKARTA
Detail Program

Masjid Al-Munawwarah adalah masjid bersejarah, sampai sekarang belum ada catatan yang dapat menjadi rujukan utama bagi berdirinya masjid ini. Namun demikian, setidaknya, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) mencatat bahwa organisasi dengan format Yayasan ini didirikan di masjid Al-Munawwarah ini. DDII didirikan pada 26 Februari 1967. Para pendirinya adalah tokoh-tokoh Islam terkemuka di Indonesia, yang juga para pendiri bangsa (founding fathers), seperti:

·        Mohammad    Natsir    (Perdana    Menteri    pertama    Negara                        Kesatuan                  Republik Indonesia),

·        Mr. Mohammad Roem (Menteri Luar Negeri RI, dan penandatangan Perjanjian Roem-Van Roejen),

·        Mr. Sjafroedin Prawiranegara (Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia pertama),

·        Prof. Dr. HM Rasjidi (Menteri Agama pertama RI, yang memimpin Kementerian Agama),

·        Mr. Burhanuddin Harahap (Perdana Menteri RI ke-9),

·        Prawoto Mangkusasmito (Ketua Partai Islam Masyumi terakhir),

·        Prof. Kasman Singodimedjo (Jaksa Agung Pertama),

·        dan banyak lagi nama yang tidak dapat kami sebutkan.

Dari wawancara dengan tokoh-tokoh sekitar yang menyebut bahwa dirinya sebagai saksi sejarah Al-Munawwarah. Sebelum DDII didirikan bahwa masjid ini telah menjadi pusat kegiatan komunikasi ke seluruh tanah air. Komunikasi tersebut adalah menyebarkan luaskan tulisan-tulisan tokoh-tokoh nasional yang kita sebutkan diatas. Tulisan-tulisan itu diperbanyak dengan stensilan, lalu dikirim ke seluruh tanah air. Wawancara menyebutkan dalam kuantitas yang cukup banyak dan menyebutkan ton-tonan, tetapi tidak menyebutkan angka yang pasti.


Sampai akhir hayat Pak Natsir tetap mempergunakan Al-Munawwarah sebagai Makkahnya DDII, sedangkan Manajemen Dakwah dikendalikan dari Masjid Al-Furqan, yang terletak di Jalan Kramat Raya Nomor 45, Jakarta Pusat (lebih dikenal dengan Kramat Raya 45). Pelatihan-pelatihan Manajemen Dakwah dan peningkatan pemahaman keagamaan bagi para Da’i untuk skala nasional ditempat Masjid Al-Munawwarah. Tamatan luar negeri dan diharapkan dapat membantu lebih tajamnya komunikasi dengan berbagai pihak, ke dalam dan luar negeri, juga ditempatkan di Masjid Al-Munawwarah.

 

Di bidang Pendidikan, Masjid Al-Munawwarah juga menyajikan Pendidikan yang terstruktur. Pendidikan Bahasa Arab, sebagai, contoh Pendidikan yang digagas oleh Sekretaris Pribadi Pak Natsir, Mishbah Malim adalah dengan memakai buku ajar yang dipergunakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh. Para pengajarnya juga adalah tamatan dari Universitas ini. Diantaranya adalah Ustadz Mishbah Malim sendiri dan Ustadz Bakhtiar Bakar, Lc. Selain itu, untuk menjawab kepentingan setempat, para tamatan Bahasa Arab ini juga mendirikan Taman Pendidikan Al-Quran untuk tingkat Sekolah Dasar dan sampai sekarang masih berlanjut.

 

Kegiatan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang tidak pernah alfa adalah kegiatan pelaksanaan Shalat Jum’at, Kuliah Zuhur dan pelaksanaan I’tikaf setiap sepuluh akhir Bulan Ramadhan. Yang sudah lama tidak dilaksanakan adalah Kuliyah Dhuha pada setiap Ahad.

 

Donasi Terbaru
Tidak ada informasi
Dokumen
Dokumen tidak tersedia

Program Utama